Minggu, 06 Februari 2011

Rasa Malas


Rasa malas kerap digambarkan sebagai hilangnya motivasi seseorang untuk
melakukan kegiatan atau pekerjaan. Ini merupakan sejenis penyakit mental
yang dapat berakibat buruk dan sangat merugikan. Perasaan malas dapat
menyebabkan kinerja seseorang menjadi kacau karena tidak mengerjakan
tugas-tugasnya dengan baik. Segala macam kesuksesan tidak akan menghampiri
bila penyakit ini masih menempel dalam diri seseorang.

Menurut Edy Zaqeus, rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang
untuk melakukan sesuatu. Yang termasuk dalam keluarga besar malas adalah
menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda
pekerjaan, dan mengalihkan diri dari kewajiban. Malas berdampak terhadap
produktivitas kerja. Karena malas, seseorang menjadi tidak produktif
bahkan mengalami stagnasi. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun,
ide pun tak mengalir. Akibatnya, kita tidak mempunyai kekuatan apa pun
untuk bekerja secara optimal. Jika dibiarkan berlarut-larut, penyakit
malas akan semakin ‘kronis’.

Negatif

Kebiasaan malas biasanya muncul lantaran kita suka mengaitkan pemikiran
dengan sudut pandang yang negatif. Saat membayangkan setumpuk tugas yang
harus dilakukan atau kegiatan lain yang menjadi tanggung jawab kita,
bukannya segera kita selesaikan pekerjaan itu, kita malah menundanya
sehingga mengundang stres.

Untuk mengatasi rasa malas, kita harus membuat tujuan dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari. Tanpa tujuan yang benar, kita hanya bergerak secara
naluriah. Posisi seperti ini akan membuat kita menjadi pasif, yang
ditandai dengan selalu menunggu perintah, tergantung pada situasi, dan
cenderung menyerah kepada nasib. Untuk memunculkan gairah dan motivasi,
kita harus berani memutuskan tujuan hidup kita.

Selain itu, Anda perlu selalu mengasah kemampuan. Dengan memiliki
kemampuan yang baik, perasaan malas dapat segera diatasi. Dalam hal ini,
Anda dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah di pekerjaan karena
memiliki kemampuan untuk melakukannya. Dengan sendirinya, ini akan
memperkuat rasa percaya diri, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan
tentu saja menumbuhkan semangat. Sebaliknya, bila kita menolak aktivitas
pembelajaran, komitmen kita akan melemah yang pada gilirannya dapat
menurunkan semangat kerja dan menimbulkan kemalasan yang berkepanjangan.

Menambah pergaulan juga dapat mengatasi rasa malas yang timbul di kantor.
Sebaiknya Anda jangan terlalu lama duduk berdiam diri. Dengan bangkit dan
menghampiri orang-orang yang sedang tekun serta semangat dalam melakukan
pekerjaannya, akan membangkitan motivasi kita untuk bekerja. Pancaran
optimisme dan semangat itu dapat menginspirasi kita, bahkan menularkan
semangat yang sama kepada orang lain. Selain itu, menerapkan disiplin
dalam aktivitas sehari-hari merupakan obat mujarab untuk menumbuhkan
kebiasaan positif dalam diri kita.

Bangkit dari Malas

Bila segala daya dan upaya telah Anda lakukan namun perasaan malas itu
tetap bercokol dalam diri Anda, maka cobalah tips yang telah dipraktikkan
oleh Rahmadsyah, seorang Mind-Therapist, ini. Menurutnya, seseorang yang
mengetahui bahwa dirinya sedang malas dapat menggunakan perasaan itu
sebagai alat untuk mencapai hasrat terbesar. Bagaimana caranya? Berikut
ini cara yang pernah ia praktikkan:

Pertama, control the state.

Jika rasa malas merasuki tubuh dan pikiran Anda, segeralah mengubah
kondisi fisik Anda. Kalau tadinya Anda duduk dengan bahu agak turun ke
bawah, sehingga tubuh Anda tak bertenaga, lemah, lesu, letih, dan loyo,
sekarang bangkitlah dan berdiri tegak. Lihat ke atas, tarik napas yang
dalam, kemudian hembuskan kembali. Lakukan sebanyak 3x atau sampai Anda
merasa nyaman.

Kedua, visualisasikan mimpi Anda.

”Saya pernah mempraktikkan ini bersamaan dengan control the state dan
hasilnya luar biasa,” ungkap Rahmadsyah. Anthony Robbins juga menuliskan
dalam bukunya Awaken The Giant Within bahwa salah satu penyebab seseorang
tidak termotivasi hingga jadi tidak bersemangat dan bermalas-malasan,
karena mimpi-mimpi yang Anda tulis atau Anda inginkan, kurang
menginspirasi Anda untuk bertindak. Tatkala Anda mencoba
memvisualisasikannya, Anda telah melakukan perubahan besar. Anda telah
mengganti pikiran dan fokus, dari tatapan kosong, blank, tidak tahu harus
melakukan apa menjadi terisi gambaran besar akan terwujudnya cita-cita
Anda. Semakin kuat visualisasi Anda, gambar, suara, semakin detail Anda
melakukannya, semakin besar pula khasiatnya.

Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika
kemalasannya mudah muncul, cita-cita atau impian besar itu akan tetap
tinggal di alam mimpi. Jadi, kalau kita ingin sukses, buanglah perasaan
malas Anda dan bangkitlah! ■ Muchamad Ifand

(di share dari milis)

Jadi pilihan di tangan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar